Pengikut

Selasa, 08 April 2008

Kenapa Doa Tidak Segera Terkabul?

Ada masalah penting yang perlu saya ingatkan kepada aktivis Islam. Yaitu, kadang, ada aktivis Islam berdoa kepada Allah Ta’ala dan minta sesuatu kepada-Nya. Ia berdoa dan berdoa, dengan mengiba kepada-Nya. Tapi, doanya tidak kunjung dikabulkan Allah Ta’ala. Sejak saat itu, ia tidak lagi berdoa dan tidak punya harapan doanya dikabulkan Allah Ta’ala. Sikap seperti itu dilarang Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,

“Dioa salah seorang dari kalian dikabulkan selagi ia tidak buru-buru doanya dikabulkan. Ia berkata, ‘Aku telah berdoa kepada Tuhanku, tapi doaku tidak dikabulkan’.” (Diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Di riwayat Muslim disebutkan,

“Ditanyakan, ‘Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan minta segera doa dikabulkan?’ Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,’Hamba itu berkat, aku berdoa dan berdoa, tapi doaku tidak dikabulkan’.” (Diriwayatkan Muslim)

Akhi, aktivis Islam, ketahuilah, ada banyak sebab kenapa doa tidak segera dikabulkan Allah Ta’ala dan ada hikmah besar di balik tidak dikabulkannya doa dalam waktu cepat. Di antara sebab dan hikmah itu adalah sebagai berikut:
1. Bisa jadi, penyebab tertundanya pengabulan doa Anda dikarenakan Anda belum memenuhi syarat-syarat diterimanya doa. Kadang, bentuknya ialah Anda tidak menghadirkan hati Anda saat berdoa, atau waktu berdoa Anda bukan waktu dikabulkannya doa, atau Anda tidak khusyuk, merendahkan diri, dan syarat-syarat doa penting lainnya.
2. Kadang, tidak terkabulnya doa dikarenakan sebab tertentu, atau ada dosa yang Anda belum bertaubat darinya, atau ada dosa di mana Anda tidak bertaubat dengan jujur darinya, atau makanan Anda mengandung syubhat atau ada hak milik orang lain pada Anda dan Anda belum mengembalikannya. Karena itu, Anda harus bertaubat dengan taubat nashuhah, dengan melengkapi syarat-syaratnya dan mengembalikannya hak orang lain kepada pemiliknya terlebih dahulu. Inilah sebab terpenting tidak dikabulkannya dia. Disebutkan di hadits bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Hai Sa’ad (bin Abu Waqqash), makanlah makanan yang baik-baik, niscaya engkau menjadi orang yang doanya dikabulkan.”

Juga disebutkan di hadits shahih,

“Lalu, Rasulullah mengisahkan seseorang yang rambut acak-acakan, berdebu, dan menengadahkan tangan ke langit untuk berdoa, ‘Ya Allah, ya Allah.’ Padahal, makanannya haram. Minumannya haram. Pakaiannya haram. Dan, diberi makan dari sumber haram. Bagaimana doanya dikabulkan?”
(Diriwayatkan Muslim, At-Tirmidzi, dan Ahmad).

Akhi, aktivis Islam, Anda harus membersihkan “jalan-jalan” terkabulnya doa dari segala kotoran dosa.
3. Bisa jadi, Allah Ta’ala sengaja menyimpan pahala doa dan baru Dia berikan kepada Anda do akhirat kelak atau Dia menghilangkan keburukan dari Anda. Diriwayatkan dari Ubadah bin Ash-Shamit Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Jika di atas bumi ada orang Muslim berdoa kepada Allah dengan satu doa, maka Dia mengabulkan doa itu atau menghilangkan keburukan darinya, selagi ia tidak mengerjakan doa atau memutus hubungan kekerabatan.” Seseorang berkata, “Bagaimana kalau kita memperbanyak doa?” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Allah lebih banyak lagi mengabulkan doanya atau menghilangkan keburukan darinya.” (Diriwayatkan At-Tirmidzi, Ahmad, dan Al-Hakim).

Di riwayat Al-Hakim ada tambahan,

“Atau Allah menyimpan pahala seperti doa itu untuknya.” (Diriwayatkan Al-Hakim).

Akhi, aktivis Islam, barangkali, ini lebih baik bagi Anda, sebab dengan disimpannya pahala doa di akhirat dan baru diberikan kepada Anda saat itu, maka itu mengangkat derajat dan martabat Anda. Saat itu, Anda berbahagia dan berharap seandainya seluruh pahala doa Anda disimpan dan baru dibagikan di akhirat.
4. Penundaan terkabulnya doa merupakan ujian baru dari Allah Ta’ala kepada seseorang. Allah Ta’ala ingin menguji iman orang itu, dengan doa tidak segera dikabulkan, setan membisikan pikiran jahat kepada seseorang, dengan berkata kepadanya, “Apa yang Anda minta itu ada pada Allah. Kenapa doa Anda tidak segera dikabulkan?” Dan, bisikan-bisikan jahat lainnya. Orang Muslim harus melawan bisikan jahat seperti itu dan mengusirnya dari dirinya, dengan segala sarana. Ia harus tahu bahwa jika hikmah di balik doa tidak dikabulkan dengan segera ialah Allah Ta’ala ingin menguji hamba-Nya dengan cara memerangi iblis, maka hikmah itu sudah cukup baginya.
5. Hikmah lain doa tidak segera dikabulkan ialah orang Muslim tahu hakikat penting. Yaitu, ia hamba Allah Ta’ala, Allah itu pemilik segala-galanya, dan pemilik berhak berbuat apa saja terhadap miliknya, dengan cara memberi atau tidak memberi. Jika Dia mau memberi, maka itu salah satu bentuk keadilan-Nya dan Dia punya alasan kuat di dalamnya. Anda juga tahu, ternyata Anda bukan buruh yang langsung marah jika gajinya tidak segera diberikan dan Anda tahu makna sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam setelah Perdamaian Al-Hudaibiyah,

“Aku Rasulullah dan Allah tidak pernah akan menelantarkan aku.” (Diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad).

Ketika doa tidak segera dikabulkan, maka iman seseorang teruji dan terlihat perbedaan antara orang beriman sejati dengan orang beriman gadungan. Sikap orang Mukmin tidak berubah terhadap Tuhannya ketika doanya tidak segera dikabulkan dan malah ia semakin rajin beribadah kepada-Nya.
Setiap aktivis Islam harus ingat bahwa ketika Nabi Ya’qub Alaihis Salam kehilangan anak kesayangannya, Nabi Yusuf Alaihis Salam, beliau tidak henti-hentinya berdoa dan berdoa. Tapi pengabulan doa beliau tertunda hingga waktu yang lama, hingga ada yang mengatakan, “Nabi Ya’qub berdoa selama empat puluh tahun.”
Penderitaan dan cobaan yang dialami Nabi Ya’qub Alaihis Salam semakin meningkat. Anaknya yang lain, Bunyamin, hilang, dan kedua matanya buta karena sedih. Kendati demikian, beliau tetap optimis bahwa penderitaan ini semua suatu saat akan berakhir. Ketika itulah, beliau berkata,

“Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semua kepadaku, sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (Yusuf: 83).

6. Kadang, doa yang tidak segera dikabulkan itu membuat Anda selalu berdiri di depan Allah Ta’ala, selalu merendahkan diri dan berlindung diri kepada-Nya. Sebaliknya, jika permintaan Anda dikabulkan, maka Anda lebih sibuk, lalu Anda tidak ingat kepada Allah Ta’ala, tidak meminta dan berdoa kepada-Nya, padahal keduanya inti ibadah. Inilah realitis sebagian besar kita. Buktinya, jika tidak ada cobaan, maka kita tidak berlindung diri kepada Allah Ta’ala, seperti dikatakan Ibnu Al-Jauzi Rahimahullah. Kadang, cobaan itu sendiri, saking beratnya, membuat Anda lupa Allah. Dan, jika ada sesuatu yang mengiuatkan posisi Anda di depan Allah Ta’ala, maka itu baik sekali bagi Anda. Ibnu Al-Jauzi meriwayatkan dari Yahya Al-Bakka’ (yang suka menangis) bahwa Yahya Al-Bakka’ bermimpi bertemu Allah Ta’ala. Di mimpi itu, Yahya AL-Bakka’ berkata, “Tuhanku, aku sudah sering berdoa kepada-Mu, tapi Engkau tidak kunjung mengabulkan doaku?” Allah berfirman, “Hai Yahya, Aku ingin selalu mendengar suaramu.”
7. Jika doa Anda segera dikabulkan Allah Ta’ala maka bisa jadi Anda malah berbuat dosa, atau berdampak buruk pada agama Anda, atau fitnah bagi Anda, atau apa yang Anda minta itu sekilas baik bagi Anda padahal sebenarnya tidak baik bagi Anda. Terutama, bagi orang yang tidak berdia dengan doa-doa yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan mengajukan permintaan tertentu kepada Allah Ta’ala.
Diriwayatkan dari salah seorang generasi salaf bahwa ia minta perang meletus kepada Allah, lalu ada suara yang berkata kepadanya, “Jika engkau ikut perang, engkau ditawan. Dan, jika engkau ditawan, engkau masuk Kristen.”
Setiap aktivis Islam harus memperhatikan doa-doa di Al-Qur’an dan Sunnah. Semua yang telah saya sebutkan mengingatkan kita pada firman Allah Ta’ala,

“Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan manusia itu bersifat tergesa-gesa.” (Al- Isra’: 11).

8. Setiap dia punya ketentuandan takaran. Adalah tidak masuk akal, hari ini Anda berdoa Khilafah Islamiyah berdiri, lalu Anda tunggu itu terwujud besok pagi. Doa agung ini punya takaran, syarat, sebab, prolog, hasil, kerja keras, pengorbanan besar, kaderisasi generasi yang dididik Allah Ta’ala secara langsun dan Dia siapkan berkuasa di atas bumi. Adalah tidak realistis, salah seorang dari kita berdoa seperti doa tersebut hari ini dan minta terealisir beberapa hari lagi! Seorang ahli tafsir menyebutkan bahwa jarak antara doa Nabi Musa Alaihis Salam,

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau memberi kepad Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan di kehidupan dunia, ya Tuhan kami, akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan kami, binasakan harta benda mereka, dan kunci mati hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih.” (Yunus: 88).

Dengan terkabulnya doa dan firman Allah Ta’ala,

“Sesungguhnya permohonan kamu berdua dikabulkan.” (Yunus: 89).

Itu empat puluh tahun.

Mari kita kaji. Pihak yang berdoa adalah Nabi Musa Alaihis Salam, salah seorang dari rasul-rasul Ulul Azmi, sedang pihak yang meng-amin-kannya ialah Nabi Harun Alaihis Salam, nabi mulia. Keduanya telah memenuhi semua syarat dan etika doa. Pihak yang didoakan celaka ialah Fir’aun dan konco-konconya, yang notabene manusia paling dzalim, fasik, dan kafir, saat itu. Meski begitu, doa Nabi Musa Alaihis Salam tidak segera dikabulkan Allah Ta’ala. Itulah takaran dan kelebihan doa itu. Yang bukan sembarang doa. Point ini penting bagi siapa saja yang merenungkan dan mengkajinya.
OOO

Tidak ada komentar: