Pengikut

Rabu, 30 April 2008

KITA MENGINGINKAN TEKAD UNIVERSAL

Akhi, aktivitas Islam, tekad yang kita inginkan kepada Anda ialah tekad universal. Tekad mencari ilmu dan mengamalkannya. Tekad berdakwah dan berjihad. Tekad beriman, yakin, sabar, dan ridha. Tekad melakukan amar ma`ruf, nahi mungkar, dan menyatakan kebenaran. Tekad memperbaiki diri sendiri dan memberi petunjuk pada manusia.
Kita tidak menginginkan tekad parsial, yang terbatas pada satu aspek. Itu tidak kita inginkan. Kita menginginkan orang, yang tekadnya menyeluruh di semua medan dakwah Islam. Tidak hanya disatu aspek tanpa satu aspek lainnya, atau diaspek tertentu dengan mengorbankan aspek lainnya. Kita menginginkan tekad sempurna dan universal.
Dalam hal ini, saya tidak menemukan perkataan lebih bagus dari perkataan Ibnu Al-Qayyim di bukunya yang bermutu, Tahiruqi Al-Hijrahtain wa Babu As-Sa`adatain, “Di antara manusia ada orang yang berjalan menuju Allah di setiap tempat dan sampai pada-Nya dari semua jalan. Ia jadikan aktivitas ibadahnya sebagai poros hatinya dan fokus pengelihatannya. Ia cari aktivitas ibadah itu dimana saja berada dan berjalan bersamanya kemana saja aktivitas ibadah berjalan. Setiap kelompok diberi tanda khusus. Di mana saja ibadah berada, orang tersebut Anda lihat disitu. Jika ibadah berbentuk ilmu, Anda mendapatinya bersama orang-orang berilmu. Jika ibadah berbentuk jihad, Anda menemukannya bersama barisan mujahidin. Jika ibadah berbentuk shalat, Anda mendapatinya bersama orang-orang yang berbuat baik. Jika ibadah berbentuk cinta, perasan selalu diawasi Allah, dan taubat, maka Anda menemukannya bersama orang yang cinta kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya. Ia selalu bersama ibadah dimana saja ibadah hendak pergi dan berjalan kepadanya dimana saja ibadah berjalan. Jika ditanyakan kepadanya, ‘Amal perbuatan apa yang ada inginkan?’ Ia menjawab, ‘Aku ingin melaksanakan perintah-perintah Tuhanku, apa pun bentuknya, dimana saja tempatnya, membawa apa saja, membuatku bersatu, atau membuatku tidak bersatu. Aku hanya ingin melaksanakannya, merasa selalu diawasi-Nya saat itu, terhadap kepada-Nya dengan ruh, hati, dan badan. Aku telah serahkan barang kepada-Nya dan sekarang aku menunggu pembayaran dari-Nya.’ Allah berfirman,

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang Mukmin, diri dan harta mereka dengan memberi ,mereka surga.”

Tidak ada komentar: